Walikota Resmikan Hunian Bagi 16 Warga Terdampak Penataan Kawasan Sungai Loji

Walikota Resmikan Hunian Bagi 16 Warga Terdampak Penataan Kawasan Sungai Loji
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid meresmikan rumah layak huni bagi 16 warga yang terdampak (WTP) penataan permukiman kumuh kawasan Sungai Loji, di Perum Syukur RT 06 RW 02, Gang Sengkuyung 3A, Klego, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Senin (06/12) kemarin.
Walikota Pekalongan H.A. Afzan Arslan Djunaid, SE mengatakan bahwa Pihaknya terus berupaya melakukan percepatan percepatan penanganan kawasan di wilayah Kota Pekalongan yang masih berstatus kumuh, salah satunya di wilayah sempadan Kali Lodji, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara. Setidaknya di wilayah tersebut ada 134 warga terdampak program (WTP) yang bagian rumahnya terkena dari penataan kawasan tersebut, 21 WTP di antaranya bagian rumahnya terkena lebih dari 80 persen dan sudah tidak layak huni sehingga mereka harus relokasi. Dari 21 WTP tersebut,5 diantaranya sudah menyatakan relokasi mandiri dan sisanya 16 WTP harus direlokasi Pemerintah Kota Pekalongan melalui bantuan kerjasama Pemkot Pekalongan dengan Sarana Multigriya Financial (PT SMF) untuk bantuan subsidi penyediaan hunian baru yang lebih layak.
“Kegiatan pada pagi hari merupakan bentuk syukuran peresmian Perum Syukur yang menjadi lokasi pemindahan relokasi Warga Terdampak Pembangunan (WTP) Program Penataan Kawasan Kumuh KOTAKU yang tinggal di bantaran Sungai Lodji,Kelurahan Krapyak,” kata Walikota.
Salah satu WTP bernama Amrin (62), warga Krapyak Gg 5 rt 03 RW 05 mengaku bersyukur adanya program bantuan hibah dari Pemkot Pekalongan berkolaborasi dengan PT SMF ini. Pihaknya mengaku pada penataan kawasan Sungai Lodji,dirinya mendapatkan ganti rugi Rp94 juta,kemudian Rp50 juta dibelikan tanah di lokasi Perum Syukur Kelurahan Klego tersebut. Sebelum direlokasi di hunian baru ini, Amrin sudah tinggal di bantaran Sungai Lodji yang berlokasikan di Kelurahan Krapyak Gang 5 sejak tahun 1986 dan di lokasi tersebut sering dilanda banjir rob.
“Alhamdulillah adanya bantuan hibah rumah layak huni ini senang sekali,sudah tidak lagi kebanjiran. Angsuran untuk pembelian unit rumah ini juga murah meriah,dimana harga 1 unit rumah ini sebesar Rp90 juta, dibantu hibah sebesar Rp60 juta,sisanya Rp30 juta kami harus menyicil dengan angsuran ringan sebesar Rp250 ribu per bulan selama 10 tahun. Angsuran segitu sangat murah,dibandingkan harus menyewa rumah,” kata Amrin
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid meresmikan rumah layak huni bagi 16 warga yang terdampak (WTP) penataan permukiman kumuh kawasan Sungai Loji, di Perum Syukur RT 06 RW 02, Gang Sengkuyung 3A, Klego, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Senin (06/12) kemarin.
Walikota Pekalongan H.A. Afzan Arslan Djunaid, SE mengatakan bahwa Pihaknya terus berupaya melakukan percepatan percepatan penanganan kawasan di wilayah Kota Pekalongan yang masih berstatus kumuh, salah satunya di wilayah sempadan Kali Lodji, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara. Setidaknya di wilayah tersebut ada 134 warga terdampak program (WTP) yang bagian rumahnya terkena dari penataan kawasan tersebut, 21 WTP di antaranya bagian rumahnya terkena lebih dari 80 persen dan sudah tidak layak huni sehingga mereka harus relokasi. Dari 21 WTP tersebut,5 diantaranya sudah menyatakan relokasi mandiri dan sisanya 16 WTP harus direlokasi Pemerintah Kota Pekalongan melalui bantuan kerjasama Pemkot Pekalongan dengan Sarana Multigriya Financial (PT SMF) untuk bantuan subsidi penyediaan hunian baru yang lebih layak.
“Kegiatan pada pagi hari merupakan bentuk syukuran peresmian Perum Syukur yang menjadi lokasi pemindahan relokasi Warga Terdampak Pembangunan (WTP) Program Penataan Kawasan Kumuh KOTAKU yang tinggal di bantaran Sungai Lodji,Kelurahan Krapyak,” kata Walikota.
Salah satu WTP bernama Amrin (62), warga Krapyak Gg 5 rt 03 RW 05 mengaku bersyukur adanya program bantuan hibah dari Pemkot Pekalongan berkolaborasi dengan PT SMF ini. Pihaknya mengaku pada penataan kawasan Sungai Lodji,dirinya mendapatkan ganti rugi Rp94 juta,kemudian Rp50 juta dibelikan tanah di lokasi Perum Syukur Kelurahan Klego tersebut. Sebelum direlokasi di hunian baru ini, Amrin sudah tinggal di bantaran Sungai Lodji yang berlokasikan di Kelurahan Krapyak Gang 5 sejak tahun 1986 dan di lokasi tersebut sering dilanda banjir rob.
“Alhamdulillah adanya bantuan hibah rumah layak huni ini senang sekali,sudah tidak lagi kebanjiran. Angsuran untuk pembelian unit rumah ini juga murah meriah,dimana harga 1 unit rumah ini sebesar Rp90 juta, dibantu hibah sebesar Rp60 juta,sisanya Rp30 juta kami harus menyicil dengan angsuran ringan sebesar Rp250 ribu per bulan selama 10 tahun. Angsuran segitu sangat murah,dibandingkan harus menyewa rumah,” kata Amrin
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan