Perluas Pangsa Pasar Melalui Pelatihan Ekraf Trensetter Fashion Batik Milenial

Perluas Pangsa Pasar Melalui Pelatihan Ekraf Trensetter Fashion Batik Milenial
 
Ketua Tim Penggerak PKK kota Pekalongan Hj. Inggit Soraya, S.Sn menghadiri sekaligus membuka kegiatan Pelatihan Ekraf Trendsetter Fashion Batik Milenial di Aula museum batik, Rabu (26/10/2022).
 
Pelatihan yang diikuti oleh desainer, pembatik, dan pelajar SMK se Kota Pekalongan tersebut mengusung tema trendsetter dan kolaborasi desainer batik dengan narasumber Lenny Agustin sebagai fashion desainer, Nayla Syarief dari Desmoka, serta Iqleem dan Nina Djoefri dari IFC Semarang Comunity.
 
Dalam sambutannya, Inggit yang juga ketua Dekranasda Kota Pekalongan mengapresiasi atas terselenggaranya pelatihan ekraf bagi pelaku fashion Kota Pekalongan. Ia berharap pelatihan ini dapat menjadi motivasi para desainer, pembatik, maupun pelajar untuk mengangkat batik Pekalongan menjadi trendsetter dan mampu memperluas pangsa pasar baik di tingkat nasional maupun internasional.
 
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh dinparbudpora, karena melalui kegiatan pelatihan ini desainer kota Pekalongan bisa lebih mengembangkan hasil karyanya di tingkat nasional maupun internasional", ungkapnya.
 
Inggit juga berharap kepada peserta pelatihan ekraf agar dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan wawasan yang sudah diberikan oleh masrasumber pelatihan ekraf.
 
"Semoga semua peserta dapat menyerap ilmu dan wawasan yang diberikan oleh narasumber fashion sehingga dapat diimplementasikan pada dunia fahion dan desainer di kota Pekalongan", pungkasnya.
 
Sementara itu praktisi fashion designer, Lenny Agustin, menjelaskan bahwa setelah ditelusuri masih ditemukan GAP atau celah di generasi muda dimana mereka masih enggan atau tidak percaya diri menggunakan batik sebagai pakaian sehari-hari, padahal menurutnya batik Pekalongan sudah sangat mendunia. "Jika lokalnya saja tindak bangga itu PR banget dan harus diselesaikan, kita harus pecahkan masalahnya agar generasi baru, generasi milenial, generasi Z menganggap bahwa batik bagian dari mereka," terangnya.
 
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan