Festival Bubur Suro Sedot Animo Masyarakat
- UMUM
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Festival Bubur Suro Sedot Animo Masyarakat
Dalam rangka menyambut datangnya bulan Muharam 1447 H, warga Krapyak Kota Pekalongan kembali menggelar Festival Bubur Suro 2025, sebuah perayaan budaya dan spiritual yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal. Festival ini berlangsung selama tiga hari, mulai 12 hingga 14 Juli 2025.
Festival Bubur Suro merupakan tradisi tahunan yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Krapyak sebagai bentuk rasa syukur dan harapan akan keselamatan di tahun baru Islam.
Puncak acara digelar pada Senin malam (14/07/2025), yang ditandai dengan prosesi pembagian bubur suro kepada masyarakat oleh Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, beserta istri, Inggit Soraya.
Wali Kota menuturkan bahwa Festival Bubur Suro bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan juga ruang edukasi dan refleksi yang mengajak masyarakat untuk kembali ke akar tradisi. “Melalui festival ini, kami ingin mempererat ikatan sosial dan spiritual antarwarga,” tuturnya.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan
Dalam rangka menyambut datangnya bulan Muharam 1447 H, warga Krapyak Kota Pekalongan kembali menggelar Festival Bubur Suro 2025, sebuah perayaan budaya dan spiritual yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal. Festival ini berlangsung selama tiga hari, mulai 12 hingga 14 Juli 2025.
Festival Bubur Suro merupakan tradisi tahunan yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Krapyak sebagai bentuk rasa syukur dan harapan akan keselamatan di tahun baru Islam.
Puncak acara digelar pada Senin malam (14/07/2025), yang ditandai dengan prosesi pembagian bubur suro kepada masyarakat oleh Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, beserta istri, Inggit Soraya.
Wali Kota menuturkan bahwa Festival Bubur Suro bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan juga ruang edukasi dan refleksi yang mengajak masyarakat untuk kembali ke akar tradisi. “Melalui festival ini, kami ingin mempererat ikatan sosial dan spiritual antarwarga,” tuturnya.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan