MCK Adaptif, Pilot Project Sanitasi Daerah Rob

Kota Pekalongan - Warga Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan sudah  puluhan tahun terdampak banjir rob, Selain ekonomi, permasalahan kesehatan pun muncul akibat sanitasi yang buruk, sehingga warga terpaksa buang air besar di kubangan rob. 

Mengatasi permasalahan kesehatan yang timbul tersebut Pemerintah Kota Pekalongan bekerjasama dengan Yayasan Bintang Karta Lestari (Bintari) Foundation bersama Freinds Of Eart (FOE) membuat MCK adaptif di RT 04,RW 05 Kelurahan Bandengan. 

Wali Kota Pekalongan H.M Saelany Machfudz,SE menuturkan bahwa Kota Pekalongan hampir 11 tahun terdampak banjir rob. Banjir rob mengakibatkan kerusakan lingkungan termasuk sanitasi." Akibat dari rob sanitasi pada bocor, sehingga sangat tidak sehat bagi warga," tuturnya saat meresmikan MCK Adapatif di Bandengan, Sabtu (8/2).

MCK adaptif ini diharapkan Wali Kota menjadi pilot project untuk daerah - daerah terdampak rob. " MCK ini bagus,memiliki seni, dalamnya juga bersih. Saya kira ini menjadi pilot project dari daerah yang kondisinya sama, apalagi sekarang ada dana kelurahan yang bisa menjadi stimulan bagi kelurahan," lanjutnya.

Koordinator Program Yayasan Bintari M. Nur Hadi menuturkan MCK adaptif ini tidak seperti toilet pada umumnya." Dari sisi septic tank nya terbuat dari bio filter yang kedap air atau tidak bocor sehingga tidak ada bakteri yang keluar ke perairan. Air tinja yang masuk akan diolah oleh bakteri ,dan sisanya akan keluar diolah oleh tanaman. Jadi yang keluar betul-betul bersih, inovasi lainya adalah memanfaatkan air hujan dan PDAM untuk kebutuhan air di MCK, serta desainya ramah untuk diffabel." tuturnya.

Ia menambahkan Ide MCK Adapatif ini muncul setelah pihaknya bersama Universitas Diponegoro dan Universitas Pekalongan melakukan riset di daerah tersebut." Selama ini kan sudah ada, misalnya orang membuat toilet yang dapat ditinggikan tapi bahannya masih beton atau pasangan batu bata padahal itu bocor sebenarnya," tambahnya.

Pembangunan MCK Adaptif ini menghabiskan dana sekitar 160 juta bantuan dari FEO. Dan diharapkan masyarakat dapat mengelola dengan baik." Harapanya masyarakat mengelola dengan baik dan menjadi percontohan bagi daerah lainya yang terdampak

Toilet ini menghabiskan dana sekitar Rp 160 juta bantuan dari FOE.  Dan diharapkan masyarakat dapat mengelola dengan baik sehingga menjadi percontohan." Harapanya masyarakat mengelola dengan baik dan menjadi contoh daerah lain," harapnya.

Tim Dokumentasi Protokol dan komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan