Kenalkan Batik pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Gebyar PAUD dan PNF

Kenalkan Batik pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Gebyar PAUD dan PNF
 
Bunda PAUD kota Pekalongan Hj. Inggit Soraya menghadiri sekaligus membuka festival gebyar PAUD dan PNF di Gedung Olahraga Jetayu, Kamis (06/10).
 
Setelah 2 tahun terakhir ditiadakan karena pandemi, Festival Gebyar PAUD dan PNF dilaksanakan selama 2 hari yakni 6-7 Oktober. Kegiatan tersebut juga dalam rangka semarakan Hari Batik Nasional (HBN) 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Pekalongan.
 
“Setelah 2 tahun gebyar PAUD tidak terselenggara secara langsung, kebetulan2 tahun lalu memang kita gelar secara virtual jadi mungkin kemeriahan agak berkurang. Tapi Alhamdulillah hari ini sudah bisa mulai normal, anak-anak bisa tampil dan menunjukkan kreativitasnya secara langsung,” ungkap Inggit.
 
Selanjutnya bunda PAUD juga berkeliling untuk melihat lomba-lomba yang diadakan pada gebyar PAUD dan PNF tahun 2022, diantaranya ada finger painting, kolase menggunakan kain batik, mewarnai batik, dan fashion show batik yang dikuti oleh anak usia 5-6 tahun.
 
"Batik merupakan warisan budaya tak benda terlebih kota Pekalongan punya museum batik, sehingga anak-anak ini lebih mencintai, lebih tahu tentang batik melalui lomba mewarnai batik, finger painting, dan fashion show busana batik yang ada di gebyar PAUD dan PNF kali ini, sehingga bisa memacu anak usia dini menjadi generasi penerus yang mencintai batik,” imbuhnya.
 
Sementara itu, Mabruri mengungkapkan festival ini merupakan kali pertama Dinas Pendidikan melibatkan Pendidikan Non Formal (PNF) yang ada di kota Pekalongan seperti pendidikan kesetaraan dan lembaga kursus. Ia menyebutkan ada 7 kegiatan dalam rangkaian festival gebyar PAUD dan PNF antara lain tari gambyong SKB kota Pekalongan, marching band, festival peragaan busana, tari kreasi, kolase, finger painting PAUD dan di hari kedua senam bersama forum LKP dan festival desain batik.
 
“Karena 2 tahun ini kita sepi, tahun ini kita akan menunjukkan kepada masyarakat bahwa anak-anak PAUD punya potensi, bakat, minat, dan kreativitas termasuk peserta didik dari pendidikan non formal di kota Pekalongan,” beber Mabruri.

Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan