Wakil Wali Kota Ajak Perangi Narkoba dan Hoax
- UMUM
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Dalam memerangi narkoba dan berita HOAX atau ujaran kebencian di dunia maya, Wakil Wali Kota Pekalongan H.A. Afzan Arslan Djunaid, SE bersama Cyber NKRI kota Pekalongan mensosialisasikan kepada Santri dan Santriwati Pondok Pesantren Al'Arifiyyah, Kebulen Pekalongan Barat, Senin (2/3). Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali kota menerangkan kepada santri dan santriwati ponpes asuhan KH. Zaenal Arifin bahwa bahaya narkoba dikalangan anak muda atau generasi milenial saat ini.
Lebih lanjut, Aaf sapaan akrab Wakil Wali kota juga mengajak kepada para santri dan santriwati yang hadir dalam sosialisasi tersebut, untuk bersama-sama mensosialisasikan kepada keluarga, teman, dan lingkungan sekitar tentang bahaya dan penyalahgunaan narkoba.
Selain itu, Aaf juga mengajak kepada seluruh santri santriwati ponpes Al'Arifiyyah untuk bijak dalam menggunakan sosial media. Karena generasi milenial yang paling cepat terpengaruh terhadap berita hoax dan ujaran kebencian.
Untuk itu, sebagai generasi milenial harus lebih berhati-hati dalam menanggapi setiap berita atau ujaran kebencian yang ada di media sosial, "Karena sekarang sudah ada undang-undang ITE yang mengatur, maka santri jangan sampai terpengaruh berita hoax atau ujaran kebencian yang beredar di medsos", pungkasnya.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan
Lebih lanjut, Aaf sapaan akrab Wakil Wali kota juga mengajak kepada para santri dan santriwati yang hadir dalam sosialisasi tersebut, untuk bersama-sama mensosialisasikan kepada keluarga, teman, dan lingkungan sekitar tentang bahaya dan penyalahgunaan narkoba.
Selain itu, Aaf juga mengajak kepada seluruh santri santriwati ponpes Al'Arifiyyah untuk bijak dalam menggunakan sosial media. Karena generasi milenial yang paling cepat terpengaruh terhadap berita hoax dan ujaran kebencian.
Untuk itu, sebagai generasi milenial harus lebih berhati-hati dalam menanggapi setiap berita atau ujaran kebencian yang ada di media sosial, "Karena sekarang sudah ada undang-undang ITE yang mengatur, maka santri jangan sampai terpengaruh berita hoax atau ujaran kebencian yang beredar di medsos", pungkasnya.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan