Lopis Raksasa Pecahkan Rekor, Wali Kota Pekalongan Hadiri Tradisi Syawalan Spektakuler di Krapyak

Lopis Raksasa Pecahkan Rekor, Wali Kota Pekalongan Hadiri Tradisi Syawalan Spektakuler di Krapyak
Kota Pekalongan - Wali Kota Pekalongan, H. A. Afzan Arslan Djunaid, S.E., M.M., didampingi istri serta Wakil Wali Kota Pekalongan, Hj. Balgis Diab, S.E., S.Ag., M.M., menghadiri perayaan tradisi Syawalan Lopis Raksasa yang berlangsung meriah di Kelurahan Krapyak, Senin (7/4/2025). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, jajaran Forkopimda, para asisten daerah, Kepala OPD, serta lurah dan camat se-Kota Pekalongan.
Tradisi potong lopis raksasa tahun ini digelar di dua lokasi yang masing-masing menyajikan keunikan tersendiri. Lokasi pertama di Krapyak Gang 8, menampilkan lopis raksasa dengan berat mencapai 2.041 kilogram, Lingkaran 250 cm, dan tinggi 235 cm. Lopis ini berhasil menarik perhatian ribuan masyarakat dan sukses mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Sementara itu, lokasi kedua di Krapyak Gang 1, tak kalah mencengangkan dengan lopis berukuran 2,1 ton, tinggi 255 cm, dan diameter 75 cm. Kedua lokasi menjadi titik keramaian dan simbol kebersamaan warga dalam merayakan tradisi khas Kota Pekalongan pasca-Lebaran.
"Hari ini sangat luar biasa. Dari tadi di sepanjang perjalanan, antusias warga dan sambutannya juga luar biasa. Lopis raksasa ini sudah dapat rekor MURI dan diapresiasi," ujar Wali Kota Pekalongan dalam sambutannya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekalongan turut mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas terselenggaranya acara tersebut.
"Alhamdulillah, acara potong lopis raksasa ini mampu meningkatkan rasa persaudaraan di Pekalongan. Hari ini sungguh luar biasa karena disaksikan tidak hanya oleh warga Pekalongan, tapi juga masyarakat sekitar yang berbondong-bondong hadir," tuturnya.
Tradisi Lopis Raksasa menjadi wujud kearifan lokal dan simbol persatuan yang terus dijaga oleh masyarakat Kota Pekalongan. Perayaan ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, namun juga memperkuat identitas budaya dan memperkaya destinasi wisata religi dan tradisi di kota batik.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan
Kota Pekalongan - Wali Kota Pekalongan, H. A. Afzan Arslan Djunaid, S.E., M.M., didampingi istri serta Wakil Wali Kota Pekalongan, Hj. Balgis Diab, S.E., S.Ag., M.M., menghadiri perayaan tradisi Syawalan Lopis Raksasa yang berlangsung meriah di Kelurahan Krapyak, Senin (7/4/2025). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, jajaran Forkopimda, para asisten daerah, Kepala OPD, serta lurah dan camat se-Kota Pekalongan.
Tradisi potong lopis raksasa tahun ini digelar di dua lokasi yang masing-masing menyajikan keunikan tersendiri. Lokasi pertama di Krapyak Gang 8, menampilkan lopis raksasa dengan berat mencapai 2.041 kilogram, Lingkaran 250 cm, dan tinggi 235 cm. Lopis ini berhasil menarik perhatian ribuan masyarakat dan sukses mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Sementara itu, lokasi kedua di Krapyak Gang 1, tak kalah mencengangkan dengan lopis berukuran 2,1 ton, tinggi 255 cm, dan diameter 75 cm. Kedua lokasi menjadi titik keramaian dan simbol kebersamaan warga dalam merayakan tradisi khas Kota Pekalongan pasca-Lebaran.
"Hari ini sangat luar biasa. Dari tadi di sepanjang perjalanan, antusias warga dan sambutannya juga luar biasa. Lopis raksasa ini sudah dapat rekor MURI dan diapresiasi," ujar Wali Kota Pekalongan dalam sambutannya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekalongan turut mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas terselenggaranya acara tersebut.
"Alhamdulillah, acara potong lopis raksasa ini mampu meningkatkan rasa persaudaraan di Pekalongan. Hari ini sungguh luar biasa karena disaksikan tidak hanya oleh warga Pekalongan, tapi juga masyarakat sekitar yang berbondong-bondong hadir," tuturnya.
Tradisi Lopis Raksasa menjadi wujud kearifan lokal dan simbol persatuan yang terus dijaga oleh masyarakat Kota Pekalongan. Perayaan ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, namun juga memperkuat identitas budaya dan memperkaya destinasi wisata religi dan tradisi di kota batik.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan