Kota Pekalongan Dinyatakan Tuntas Frambusia

  • HUMAS
  • 31 Mei 2022 [08:43:21]
  • 543
Kota Pekalongan Dinyatakan Tuntas Frambusia
 
Kota Pekalongan mendapatkan sertifikat sebagai Kabupaten/Kota Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan RI. Sertifikat ini diserahkan secara langsung oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DH-SM, MARS kepada Walikota Pekalongan, H. A. Afzan Arslan Djunaid, SE pada Peringatan Hari Malaria Sedunia yang digelar di Lombok, NTB (selasa, 31/5/2022).
 
Walikota yang akrab disapa Aaf ini mengungkapkan rasa syukurnya karena Kota Pekalongan telah dinyatakan bebas Frambusia pada tahun 2022 ini. “Alhamdulillah, di mana nasional menargetkan tuntas Frambusia di tahun 2024, namun Kota Pekalongan sudah tuntas sejak dan telah bersertifikasi pada tahun ini. Terimakasih pada seluruh pihak yang telah terlibat dan tentunya Terimakasih Masyarakat Kota Pekalongan,” ungkap Aaf.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dr. Slamet Budiyanto, SKM, M.Kes, menyampaikan kondisi Kota Pekalongan dalam beberapa tahun terakhir tidak ada Frambusia. “Kota pekalongan berdasarkan kondisi beberapa tahun terakhir tidak ada frambusia karena itu kita berani menyatakan diri untuk bebas frambusia. Diawali dengan melakukan self assessment kemudian diajukan ke pusat dengan mendapatkan rekomendasi dari provinsi,” terang Budiyanto.
 
Setelah pengajuan, dari Kemenkes RI menugaskan tim dari pusat untuk melakukan verifikasi melalui Zoom Meeting. “Hasilnya, Kota Pekalongan dinyatakan layak bebas Frambusia dan mendapatkan sertifikasi yang diterima oleh Bapak Walikota,” ungkap Budiyanto.
 
Frambusia atau dalam beberapa daerah disebut juga dengan Patek merupakan penyakit kulit menular menahun yang kambuhan. Penyebab penyakit Frambusia adalah kuman Treponema Perteneu, yang dimana kulit mengalami infeksi akibat bakteri tersebut. Pola hidup bersih dan sehat menjadi kunci agar masyarakat tidak ada yang terkena Frambusia sehingga penyakit ini bisa hilang secara permanen serta tidak menjadi masalah kesehatan nasional.
 
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan