Budaya dan Bahasa Jawa Patut Dilestarikan

Budaya dan Bahasa Jawa Patut Dilestarikan
 
Pekalongan - Budaya dan Bahasa Jawa patut dilestarikan ditengah-tengah budaya asing yang kian keras menggempur budaya lokal hingga anak-anak sekarang nyaris tidak lagi mengenali budaya dan Bahasa Jawa. Hal ini diungkapkan Walikota Pekalongan H. Acmad Afzan Arslan Djunaid, SE pada acara Nonton bareng film Sulasih, Kasih tak sampai di Hotel Khas Pekalongan Rabu (2/2) malam.
 
Pria yang akrab disapa Aaf ini memberikan apresiasi terhadap Film Sulasih, Kasih Tak sampai ini. Film ini sendiri menceritakan asal usul kesenian Sintren, Seni tradisional pantura.
 
”Film ini dibuat di Pekalongan oleh sineas-sineas lokal Pekalongan. Ini harus jadi momentum bagi aktivis-aktivis kesenian di Pekalongan untuk terus mengembangkan diri,” katanya.
 
Secara khusus ia juga menyoroti penggunaan Bahasa jawa kromo inggil dalam film ini. ”Saat saya bicara dengan orang tua saya termasuk dengan calon mertua saya 20 tahun lalu saya masih menggunakan Bahasa Jawa Kromo Inggil ini walau terbata-bata dan terbatas, namun saat ini nyaris tidak ada anak-anak yang berbicara dengan Bahasa jawa kromo inggil,” tambahnya.
 
Karenanya, Aaf sangat berharap penggunaan Bahasa jawa kormo inggil dalam film ini bisa ditumbuhkan lagi dikalangan anak-anak untuk menghormati yang lebih tua.

Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan