Tinjau Bendung Gerak, Aaf : Semua Berjalan On Progress
Tinjau Bendung Gerak, Aaf : Semua Berjalan On Progress
Pekalongan, 25 November 2024 – Wali Kota Pekalongan, H.A. Afzan Arslan Djunaid, S.E., M.M., memastikan penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan berjalan sesuai rencana saat meninjau Bendung Gerak Kali Loji. Fokus utama saat ini adalah menurunkan debit air sungai, menangani sedimentasi, dan memperkuat infrastruktur pengelolaan sampah.
“Semua berjalan on progress. Penurunan air di Kali Loji sudah dilakukan, begitu juga dengan penggunaan mesin pencacah sampah. Namun, masih ada PR selanjutnya, seperti pengerukan sedimentasi sungai yang membutuhkan proses bertahap, tidak semudah pengerukan selokan,” jelas Afzan.
Wali Kota menyebutkan ada dua eskavator yang telah tersedia diharapkan dapat memaksimalkan pengerukan sedimentasi. Namun, penanganan sampah juga memerlukan kelengkapan, seperti mesin pemilah organik dan anorganik yang belum masuk dalam program saat ini.
Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan, menegaskan pentingnya komunikasi dengan pemerintah pusat untuk mendorong penanganan permanen, terutama setelah tanggul di Jeruksari jebol untuk kedua kalinya. “Tanggul permanen seperti di bantaran Kali Loji harus menjadi prioritas. Ini membutuhkan kerja keras, tidak bisa hanya menunggu bantuan tanpa pengajuan konkret,” tambahnya.
Dengan progres yang bertahap dan program yang direncanakan secara strategis, Pemkot Pekalongan optimistis upaya ini akan mengurangi dampak banjir dan rob secara signifikan.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan
Pekalongan, 25 November 2024 – Wali Kota Pekalongan, H.A. Afzan Arslan Djunaid, S.E., M.M., memastikan penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan berjalan sesuai rencana saat meninjau Bendung Gerak Kali Loji. Fokus utama saat ini adalah menurunkan debit air sungai, menangani sedimentasi, dan memperkuat infrastruktur pengelolaan sampah.
“Semua berjalan on progress. Penurunan air di Kali Loji sudah dilakukan, begitu juga dengan penggunaan mesin pencacah sampah. Namun, masih ada PR selanjutnya, seperti pengerukan sedimentasi sungai yang membutuhkan proses bertahap, tidak semudah pengerukan selokan,” jelas Afzan.
Wali Kota menyebutkan ada dua eskavator yang telah tersedia diharapkan dapat memaksimalkan pengerukan sedimentasi. Namun, penanganan sampah juga memerlukan kelengkapan, seperti mesin pemilah organik dan anorganik yang belum masuk dalam program saat ini.
Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan, menegaskan pentingnya komunikasi dengan pemerintah pusat untuk mendorong penanganan permanen, terutama setelah tanggul di Jeruksari jebol untuk kedua kalinya. “Tanggul permanen seperti di bantaran Kali Loji harus menjadi prioritas. Ini membutuhkan kerja keras, tidak bisa hanya menunggu bantuan tanpa pengajuan konkret,” tambahnya.
Dengan progres yang bertahap dan program yang direncanakan secara strategis, Pemkot Pekalongan optimistis upaya ini akan mengurangi dampak banjir dan rob secara signifikan.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan