SD dan MI Dilatih Jadi Sekolah Aman Bencana

SD dan MI Dilatih Jadi Sekolah Aman Bencana
Kota Pekalongan - Ratusan tenaga pendidik mulai dari kepala Sekolah hingga pengawas sekolah dari satuan pendidikan sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dilatih menjadi sekolah aman bencana dalam sosialisasi yang digelar Dinas Pendidikan Kota Pekalongan.
Sosialisasi sekolah aman bencana yang digelar selama dua hari pada 26-27 Oktober 2021 di Sahid Mandarin Hotel itu menggandeng sejumlah narasumber, diantaranya Satgas Covid BPBD / PLN dan Satpol PP bidang Pemadam Kebakaran.
Kepala Dindik Kota Pekalongan Soeroso mengatakan meskipun datangnya bencana tidak bisa diprediksi secara tepat namun dalam menghadapinya dibutuhkan kesiapan untuk meminimalkan timbulnya kerugian.
"Para tenaga pendidik diberikan pengetahuan seputar potensi bencana yang terjadi di Kota Pekalongan seperti banjir atau rob dan kebakaran sehingga sekolah mampu mengamankan hal-hal yang penting diantaranya meliputi tiga hal yaitu manusia, material dan informasi yakni dokumen-dokumen penting," terang Soeroso.
Sementara itu Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid yang hadir dalam kegiatan itu mengungkapkan selain banjir dan rob sekolah juga harus mewaspadai potensi gedung roboh yang disebabkan kualitas bangunan. Untuk itu ke depan pihaknya juga meminta jika ada pembangunan di sekolah maka kepala dan pengawas sekolah harus ikut mengawasi agar kualitas bangunannya maksimal.
"Guru dan kepala Sekolah harus ikut mengawasi pembangunan yang ada disekolah, misalnya atapnya tidak sesuai maka saya harap bisa lapor. Selain itu potensi kebakaran juga harus diwaspadai di sekolahan terlebih pada jenjang SD agar jaringan listrik diamankan dan dijauhkan dari jangkauan anak-anak," pungkas Aaf.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan
Kota Pekalongan - Ratusan tenaga pendidik mulai dari kepala Sekolah hingga pengawas sekolah dari satuan pendidikan sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dilatih menjadi sekolah aman bencana dalam sosialisasi yang digelar Dinas Pendidikan Kota Pekalongan.
Sosialisasi sekolah aman bencana yang digelar selama dua hari pada 26-27 Oktober 2021 di Sahid Mandarin Hotel itu menggandeng sejumlah narasumber, diantaranya Satgas Covid BPBD / PLN dan Satpol PP bidang Pemadam Kebakaran.
Kepala Dindik Kota Pekalongan Soeroso mengatakan meskipun datangnya bencana tidak bisa diprediksi secara tepat namun dalam menghadapinya dibutuhkan kesiapan untuk meminimalkan timbulnya kerugian.
"Para tenaga pendidik diberikan pengetahuan seputar potensi bencana yang terjadi di Kota Pekalongan seperti banjir atau rob dan kebakaran sehingga sekolah mampu mengamankan hal-hal yang penting diantaranya meliputi tiga hal yaitu manusia, material dan informasi yakni dokumen-dokumen penting," terang Soeroso.
Sementara itu Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid yang hadir dalam kegiatan itu mengungkapkan selain banjir dan rob sekolah juga harus mewaspadai potensi gedung roboh yang disebabkan kualitas bangunan. Untuk itu ke depan pihaknya juga meminta jika ada pembangunan di sekolah maka kepala dan pengawas sekolah harus ikut mengawasi agar kualitas bangunannya maksimal.
"Guru dan kepala Sekolah harus ikut mengawasi pembangunan yang ada disekolah, misalnya atapnya tidak sesuai maka saya harap bisa lapor. Selain itu potensi kebakaran juga harus diwaspadai di sekolahan terlebih pada jenjang SD agar jaringan listrik diamankan dan dijauhkan dari jangkauan anak-anak," pungkas Aaf.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan