Sampah Jadi Rupiah: Peran Aktif Ibu RT dalam Pengelolaan Sampah

Sampah Jadi Rupiah: Peran Aktif Ibu RT dalam Pengelolaan Sampah
Kota Pekalongan - Dalam rangka mengedukasi pengelolaan sampah, Kelurahan Padukuhankraton menggelar sosialisasi pengelolaan sampah kepada para istri Ketua RT setempat. Sosialisasi dibuka ketua TP PKK Kota Pekalongan Hj. Inggit Soraya, S. Sn, M. M., Sabtu (17/6/2025) di gedung Suster SND, Jl Veteran, Kelurahan Padukuhankraton.
Pada kesempatan itu Inggit mengatakan bahwa TP PKK Kota Pekalongan terus mensupport dan tidak lelah untuk terus mendorong masyarakat memilah sampah. Hal ini dikarenakan Kota Pekalongan saat ini masih darurat sampah. "Kita harus kerja keras mengatasi sampah, sebelumnya bisa dibuang ke TPA dan tapi sekarang ditutup, sehingga kita harus mengolah masing-masing baik organik dan anorganik," tuturnya.
Sementara itu, Lurah Pakuduhankraton Widya Putri Nugroho menambahkan dipilihnya istri para Ketua RT dikarenakan mereka umumnya memiliki peran sosial yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti PKK, arisan, dan kegiatan lingkungan. "Sehingga diharapkan informasi pengelolaan sampah ini bisa disampaikan kepada yang lainya," terangnya.
Terkait penanganan sampah, dikatakan Putri pihaknya telah membentuk bank sampah. "Bank sampah sudah kita bentuk setelah lebaran kemarin dan sudah berjalan. Buka setiap hari Jumat dan Minggu. Alhamdulillah antusias masyarakat cukup bagus, bahkan banyak juga dari luar kelurahan. Harapannya tabungan sampah ini bisa kita bagikan menjelang lebaran," terangnya.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan
Kota Pekalongan - Dalam rangka mengedukasi pengelolaan sampah, Kelurahan Padukuhankraton menggelar sosialisasi pengelolaan sampah kepada para istri Ketua RT setempat. Sosialisasi dibuka ketua TP PKK Kota Pekalongan Hj. Inggit Soraya, S. Sn, M. M., Sabtu (17/6/2025) di gedung Suster SND, Jl Veteran, Kelurahan Padukuhankraton.
Pada kesempatan itu Inggit mengatakan bahwa TP PKK Kota Pekalongan terus mensupport dan tidak lelah untuk terus mendorong masyarakat memilah sampah. Hal ini dikarenakan Kota Pekalongan saat ini masih darurat sampah. "Kita harus kerja keras mengatasi sampah, sebelumnya bisa dibuang ke TPA dan tapi sekarang ditutup, sehingga kita harus mengolah masing-masing baik organik dan anorganik," tuturnya.
Sementara itu, Lurah Pakuduhankraton Widya Putri Nugroho menambahkan dipilihnya istri para Ketua RT dikarenakan mereka umumnya memiliki peran sosial yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti PKK, arisan, dan kegiatan lingkungan. "Sehingga diharapkan informasi pengelolaan sampah ini bisa disampaikan kepada yang lainya," terangnya.
Terkait penanganan sampah, dikatakan Putri pihaknya telah membentuk bank sampah. "Bank sampah sudah kita bentuk setelah lebaran kemarin dan sudah berjalan. Buka setiap hari Jumat dan Minggu. Alhamdulillah antusias masyarakat cukup bagus, bahkan banyak juga dari luar kelurahan. Harapannya tabungan sampah ini bisa kita bagikan menjelang lebaran," terangnya.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan