Pemkot Pekalongan Resmikan TPS3R Mitra Brayan Resik untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Pemkot Pekalongan Resmikan TPS3R Mitra Brayan Resik untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, S.E., M.M., menghadiri peresmian Tempat Pengelolaan Sampah 3R (TPS3R) di TPST Mitra Brayan Resik, Kelurahan Kuripan Kertoharjo (10/01/2025). Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Eksekutif Kemitraan serta jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Peresmian TPS3R ini menjadi langkah penting Pemkot Pekalongan dalam mengelola sampah secara ramah lingkungan, mengurangi beban sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu yang saat ini mencapai sekitar 130 ton per hari. Kehadiran TPST di berbagai wilayah diharapkan dapat mengurangi tonase sampah ke TPA Degayu dan mendukung prinsip pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Dalam sambutannya, Sekda mengucapkan terima kasih kepada Direktur Eksekutif Kemitraan yang telah banyak membantu Pemkot Pekalongan melalui berbagai program kemitraan sejak 2021. “Meskipun MOU kita akan berakhir pada Juni 2025, banyak hal yang sudah dilakukan, termasuk pembangunan TPS3R ini dan berbagai program pemberdayaan masyarakat lainnya,” ujar Sekda.
Ia juga menekankan pentingnya kelanjutan dan pemeliharaan program ini setelah diserahkan kepada pemerintah daerah. “Tugas kami adalah memastikan apa yang telah dibangun bisa terus berkembang dan dikelola dengan baik. TPS3R ini harus bisa memberikan manfaat ekonomi dan membantu masyarakat, terutama di kawasan Pekalongan Selatan,” lanjutnya.
Sekda juga menjelaskan bahwa keberadaan TPST di beberapa wilayah akan sangat membantu mengurangi beban sampah yang masuk ke TPA Degayu. “Dengan adanya TPST di wilayah Selatan dan Barat, tonase sampah yang dibuang ke TPA Degayu akan berkurang, sehingga tidak overload. Kita juga harus menangani sampah dari hulu, agar sampah yang masuk ke TPST lebih sedikit dan mudah dikelola,” tuturnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam memilah sampah sejak rumah tangga. “Pengelolaan sampah yang baik dimulai dari rumah tangga, RT, RW, hingga TPST. Dengan begitu, kita bisa memperoleh nilai ekonomi dari sampah dan menjaga kebersihan lingkungan kita," pungkasnya.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, S.E., M.M., menghadiri peresmian Tempat Pengelolaan Sampah 3R (TPS3R) di TPST Mitra Brayan Resik, Kelurahan Kuripan Kertoharjo (10/01/2025). Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Eksekutif Kemitraan serta jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Peresmian TPS3R ini menjadi langkah penting Pemkot Pekalongan dalam mengelola sampah secara ramah lingkungan, mengurangi beban sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu yang saat ini mencapai sekitar 130 ton per hari. Kehadiran TPST di berbagai wilayah diharapkan dapat mengurangi tonase sampah ke TPA Degayu dan mendukung prinsip pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Dalam sambutannya, Sekda mengucapkan terima kasih kepada Direktur Eksekutif Kemitraan yang telah banyak membantu Pemkot Pekalongan melalui berbagai program kemitraan sejak 2021. “Meskipun MOU kita akan berakhir pada Juni 2025, banyak hal yang sudah dilakukan, termasuk pembangunan TPS3R ini dan berbagai program pemberdayaan masyarakat lainnya,” ujar Sekda.
Ia juga menekankan pentingnya kelanjutan dan pemeliharaan program ini setelah diserahkan kepada pemerintah daerah. “Tugas kami adalah memastikan apa yang telah dibangun bisa terus berkembang dan dikelola dengan baik. TPS3R ini harus bisa memberikan manfaat ekonomi dan membantu masyarakat, terutama di kawasan Pekalongan Selatan,” lanjutnya.
Sekda juga menjelaskan bahwa keberadaan TPST di beberapa wilayah akan sangat membantu mengurangi beban sampah yang masuk ke TPA Degayu. “Dengan adanya TPST di wilayah Selatan dan Barat, tonase sampah yang dibuang ke TPA Degayu akan berkurang, sehingga tidak overload. Kita juga harus menangani sampah dari hulu, agar sampah yang masuk ke TPST lebih sedikit dan mudah dikelola,” tuturnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam memilah sampah sejak rumah tangga. “Pengelolaan sampah yang baik dimulai dari rumah tangga, RT, RW, hingga TPST. Dengan begitu, kita bisa memperoleh nilai ekonomi dari sampah dan menjaga kebersihan lingkungan kita," pungkasnya.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan