Pemerintah Kota Pekalongan Fokus pada Kemudahan Perizinan dan Potensi Investasi dalam FGD Promosi Penanaman Modal 2024

Pemerintah Kota Pekalongan Fokus pada Kemudahan Perizinan dan Potensi Investasi dalam FGD Promosi Penanaman Modal 2024
Pekalongan, 19 November 2024 – Plt. Wali Kota Pekalongan, H. Salahudin, STP., membuka secara resmi Forum Group Discussion (FGD) Promosi Penanaman Modal Kota Pekalongan tahun 2024 yang dilaksanakan di Ruang Buketan, Selasa (19/11). Kegiatan ini bertujuan untuk menggali masukan dari pelaku usaha, baik yang sudah menanamkan modalnya di Kota Pekalongan maupun yang belum, terkait dengan hal-hal yang perlu diperbaiki, khususnya dalam hal perizinan dan kemudahan berusaha.
Dalam sambutannya, Plt. Wali Kota H. Salahudin menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Pekalongan untuk terus meningkatkan pelayanan publik, khususnya dalam hal perizinan dan pengurangan biaya-biaya tidak perlu yang sering menjadi kendala bagi para pelaku usaha. “Kami berkomitmen untuk memperbaiki sistem perizinan dan memastikan tidak ada pungutan liar. Kami juga telah meminimalisir biaya-biaya yang tidak relevan dengan perijinan yang harus dibayar oleh pengusaha. Dalam hal ini, kami telah bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memperbaiki Monitoring Control for Prevention (MCP) yang setiap tahunnya terus mengalami perbaikan,” ujar Plt. Wali Kota.
Salahudin juga menambahkan salah satu fokus utama Pemerintah Kota Pekalongan adalah penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan industri, baik dari sisi keterampilan maupun karakter. “Keterampilan itu penting, tetapi karakter seperti kedisiplinan, kejujuran, dan ketekunan dalam bekerja jauh lebih krusial. Kami sudah bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk menumbuhkan nilai-nilai ini melalui program-program pendidikan, seperti laboratorium kejujuran dengan konsep kantin kejujuran yang dikelola oleh siswa,” jelasnya.
Dalam FGD tersebut, para pelaku usaha juga diajak berdiskusi mengenai potensi investasi di Kota Pekalongan, terutama yang terkait dengan sektor-sektor unggulan seperti batik, industri kreatif, kuliner, jasa, dan pariwisata. Salah satu ide yang dikemukakan adalah pengembangan Kampung Apung, sebuah konsep investasi yang mengintegrasikan kuliner, wisata, dan industri kreatif.
Plt Wali Kota Pekalongan menjelaskan, “Kampung Apung bukan hanya tentang kuliner dan wisata, tapi juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk memasarkan produk-produk kreatif mereka, seperti batik dan kerajinan tangan. Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk memperkenalkan produk lokal Pekalongan ke pasar yang lebih luas.”
Salah satu inisiatif yang sedang digagas adalah pengembangan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) di Kelurahan Degayu, yang terletak di sisi timur Tanggul. Meski kawasan tersebut rawan terendam rob (banjir pasang surut), Pemerintah Kota Pekalongan berupaya memanfaatkan potensi lahan yang ada dengan menggali peluang investasi yang ramah lingkungan dan menguntungkan bagi masyarakat. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memastikan status legalitas lahan yang terendam rob, agar tidak ada lahan yang terbuang sia-sia,” tambah Plt. Wali Kota.
Selain itu, Plt. Wali Kota juga menekankan pentingnya adanya reformasi aturan di bidang agraria, terutama terkait dengan pengelolaan lahan yang tergenang rob, agar pemanfaatannya bisa lebih optimal dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
FGD yang dihadiri oleh berbagai pelaku usaha, baik dari sektor industri kreatif, kuliner, hingga pariwisata ini diharapkan dapat memberikan masukan konstruktif bagi Pemerintah Kota Pekalongan dalam merumuskan kebijakan yang lebih mendukung iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan. Pemerintah Kota Pekalongan bertekad untuk terus memperbaiki pelayanan dan menyediakan infrastruktur serta SDM yang mumpuni untuk menarik lebih banyak investasi, demi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kota Pekalongan
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan
Pekalongan, 19 November 2024 – Plt. Wali Kota Pekalongan, H. Salahudin, STP., membuka secara resmi Forum Group Discussion (FGD) Promosi Penanaman Modal Kota Pekalongan tahun 2024 yang dilaksanakan di Ruang Buketan, Selasa (19/11). Kegiatan ini bertujuan untuk menggali masukan dari pelaku usaha, baik yang sudah menanamkan modalnya di Kota Pekalongan maupun yang belum, terkait dengan hal-hal yang perlu diperbaiki, khususnya dalam hal perizinan dan kemudahan berusaha.
Dalam sambutannya, Plt. Wali Kota H. Salahudin menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Pekalongan untuk terus meningkatkan pelayanan publik, khususnya dalam hal perizinan dan pengurangan biaya-biaya tidak perlu yang sering menjadi kendala bagi para pelaku usaha. “Kami berkomitmen untuk memperbaiki sistem perizinan dan memastikan tidak ada pungutan liar. Kami juga telah meminimalisir biaya-biaya yang tidak relevan dengan perijinan yang harus dibayar oleh pengusaha. Dalam hal ini, kami telah bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memperbaiki Monitoring Control for Prevention (MCP) yang setiap tahunnya terus mengalami perbaikan,” ujar Plt. Wali Kota.
Salahudin juga menambahkan salah satu fokus utama Pemerintah Kota Pekalongan adalah penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan industri, baik dari sisi keterampilan maupun karakter. “Keterampilan itu penting, tetapi karakter seperti kedisiplinan, kejujuran, dan ketekunan dalam bekerja jauh lebih krusial. Kami sudah bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk menumbuhkan nilai-nilai ini melalui program-program pendidikan, seperti laboratorium kejujuran dengan konsep kantin kejujuran yang dikelola oleh siswa,” jelasnya.
Dalam FGD tersebut, para pelaku usaha juga diajak berdiskusi mengenai potensi investasi di Kota Pekalongan, terutama yang terkait dengan sektor-sektor unggulan seperti batik, industri kreatif, kuliner, jasa, dan pariwisata. Salah satu ide yang dikemukakan adalah pengembangan Kampung Apung, sebuah konsep investasi yang mengintegrasikan kuliner, wisata, dan industri kreatif.
Plt Wali Kota Pekalongan menjelaskan, “Kampung Apung bukan hanya tentang kuliner dan wisata, tapi juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk memasarkan produk-produk kreatif mereka, seperti batik dan kerajinan tangan. Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk memperkenalkan produk lokal Pekalongan ke pasar yang lebih luas.”
Salah satu inisiatif yang sedang digagas adalah pengembangan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) di Kelurahan Degayu, yang terletak di sisi timur Tanggul. Meski kawasan tersebut rawan terendam rob (banjir pasang surut), Pemerintah Kota Pekalongan berupaya memanfaatkan potensi lahan yang ada dengan menggali peluang investasi yang ramah lingkungan dan menguntungkan bagi masyarakat. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memastikan status legalitas lahan yang terendam rob, agar tidak ada lahan yang terbuang sia-sia,” tambah Plt. Wali Kota.
Selain itu, Plt. Wali Kota juga menekankan pentingnya adanya reformasi aturan di bidang agraria, terutama terkait dengan pengelolaan lahan yang tergenang rob, agar pemanfaatannya bisa lebih optimal dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
FGD yang dihadiri oleh berbagai pelaku usaha, baik dari sektor industri kreatif, kuliner, hingga pariwisata ini diharapkan dapat memberikan masukan konstruktif bagi Pemerintah Kota Pekalongan dalam merumuskan kebijakan yang lebih mendukung iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan. Pemerintah Kota Pekalongan bertekad untuk terus memperbaiki pelayanan dan menyediakan infrastruktur serta SDM yang mumpuni untuk menarik lebih banyak investasi, demi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kota Pekalongan
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan