Ketua TP PKK Kota Pekalongan Dorong Masyarakat Lebih Peduli Pengelolaan Sampah Melalui TOT di Tengah Status Darurat Sampah

Ketua TP PKK Kota Pekalongan Dorong Masyarakat Lebih Peduli Pengelolaan Sampah Melalui TOT di Tengah Status Darurat Sampah

Kota Pekalongan – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pekalongan, Hj. Inggit Soraya, S.Sn., M.M., hadir dan memberikan Training of Trainer (TOT) kepada masyarakat dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dalam rangka memperkuat edukasi pengelolaan sampah. Acara ini berlangsung di Aula Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Kamis (22/02/2025), dan dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk perwakilan PKK, komunitas lingkungan, mahasiswa, serta perwakilan dari Kampung ProKlim.

Dalam wawancara usai kegiatan, Hj. Inggit Soraya menyampaikan bahwa TOT ini merupakan bagian dari upaya KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam menghadapi situasi darurat sampah di Kota Pekalongan.

“TOT ini memang diupayakan untuk KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) agar bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat. Pesertanya terdiri dari unsur PKK, komunitas, swadaya masyarakat, hingga mahasiswa. Harapannya, semua pihak bisa memahami dan ikut menyosialisasikan pentingnya pengelolaan sampah yang dimulai dari rumah,” jelas Inggit.

Inggit menambahkan, saat ini Kota Pekalongan tengah berada dalam masa darurat sampah yang diperkirakan berlangsung hingga enam bulan ke depan, tepatnya sampai bulan September. Hal ini dipicu oleh penutupan sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang menyebabkan masyarakat harus mulai mengubah pola pikir dan perilaku dalam mengelola sampah secara mandiri.

“Masyarakat memang sempat dibuat kaget karena penutupan TPA. Tapi situasi ini justru memaksa kita untuk mulai beradaptasi dan mengelola sampah dari hulu, yakni dari rumah tangga. Pisahkan antara sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik bisa diserahkan ke bank sampah, sedangkan organik bisa diolah menjadi kompos,” tambahnya.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, peserta TOT akan mendapatkan pelatihan lanjutan selama dua hari, termasuk praktik membuat kompos dari sampah organik. 

Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan