Jaring Aspirasi Untuk Pembangunan, Pemkot Gelar Dialog Keumatan

Kota Pekalongan- Guna Pembangunan Kota yang lebih baik, Pemerintah Kota Pekalongan menggelar "Dialog Keumatan" yang dihadiri dari lintas tokoh agama, Sabtu (6/4) di Guest House.

Walikota Pekalongan dalam sambutanya menuturkan bahwa kota Pekalongan adalah kota prularisme yang mana ada interaksi dari beda agama yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain." Hampir semua agama disini. Agama yang dilindungi dan menurut undang-undang yang sah. Prularisme ini sejak zaman dahulu kala ketika sejarah batik pekalongan yang melibatkan etnis arwana (Arab,Jawa,Cina). Oleh karena itu pembangunan kedepan harus bersama-sama, " terangnya.

Ditambahkannya, Dialog keumatan ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan pemkot untuk menjaring aspirasi masyarakat dari lintas agama untuk pembangunan Kota Pekalongan. " Saya ingin dekat dengan semua lintas agama untuk mendengar  masukan, saran , kritik dan evaluasi tentang pembangunan Kota Pekalongan dari semua lintas agama. Dengan ketemu, berdialog seperti ini maka akan ketemu antara kemauan dari lintas agama dengan pemerintah," tuturnya.

Pada acara "Dialog Keumatan" Walikota juga menghimbau kepada tokoh lintas agama untuk senantiasa menjaga persaudaraan dan persatuan menjelang pemilihan umum tahun 2019 ini . " Saya harap walapaun beda agama, suku, ras, golongan dan beda pilihan saat pemilu tetapi tetap menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Kota Pekalongan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya," tambahnya.

Sementara itu Ketua Panitia Yos Rosyidi menambahkan "Dialog Keumatan" diselenggarakan dalam rangka hari jadi Kota Pekalongan ke 113 dengan maksud untuk menjalin silaturahmi, komunikasi antara pemerintah dengan tokoh lintas agama dan pengusaha. " Selain itu untuk memunculkan saran terkait hari jadi Kota Pekalongan kedepan dan keterlibatan dari lintas agama untuk ikut bersama melakukan pembangunan kota Pekalongan," katanya.