Bunda Literasi Edukasi Gen Z Untuk Lebih Melek Etika Digital
- UMUM
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Bunda Literasi Edukasi Gen Z Untuk Lebih Melek Etika Digital
Kota Pekalongan – Inggit Soraya, Bunda Literasi Kota Pekalongan, hadir dan memberikan materi tentang Etika Digital pada acara “Talkshow Digital Native Menuju Digital Society : Literasi Digital Untuk Generasi Z dan Penerus” yang dilaksanakan di ruang Jlamprang Sekretariat Daerah Kota Pekalongan, Rabu (6/12/2023).
Inggit memaparkan bahwa era modern ini, penggunaan media digital semuanya ada etikanya dan tidak asal-asalan. Sebagai pengguna juga harus mengerti tentang sopan santun dan etika yang baik dalam menggunakan media digital.
“Semua ada etikanya, tidak mudah ya ataupun asal-asalan dalam ber-medsos. Contohnya melalui group WA saja, untuk mengundang ke group harus izin dahulu,” tutur Inggit.
Inggit juga menambahkan bahwa tingkat kesadaran etika dalam berliterasi digital pada tingkah sekolah masih terbilang belum cukup dan harus ditingkatkan lagi. Inggit berharap dan mengajak Gen Z agar lebih tahu tentang etika digital.
“Di tingkat sekolah ya, masih banyak kita lihat untuk etika masih belum banyak yang tahu, masih banyak yang tidak sesuai. Mungkin dengan posting-posting atau dengan nge-tag orang atau mengundang seseorang ke group saja bahkan belum izin, harapannya untuk masyarakat terutama Gen Z lebih tahu bagaimana etika dalam literasi digital dan lebih hati-hati dalam bermedia sosial,” tambahnya.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan
Kota Pekalongan – Inggit Soraya, Bunda Literasi Kota Pekalongan, hadir dan memberikan materi tentang Etika Digital pada acara “Talkshow Digital Native Menuju Digital Society : Literasi Digital Untuk Generasi Z dan Penerus” yang dilaksanakan di ruang Jlamprang Sekretariat Daerah Kota Pekalongan, Rabu (6/12/2023).
Inggit memaparkan bahwa era modern ini, penggunaan media digital semuanya ada etikanya dan tidak asal-asalan. Sebagai pengguna juga harus mengerti tentang sopan santun dan etika yang baik dalam menggunakan media digital.
“Semua ada etikanya, tidak mudah ya ataupun asal-asalan dalam ber-medsos. Contohnya melalui group WA saja, untuk mengundang ke group harus izin dahulu,” tutur Inggit.
Inggit juga menambahkan bahwa tingkat kesadaran etika dalam berliterasi digital pada tingkah sekolah masih terbilang belum cukup dan harus ditingkatkan lagi. Inggit berharap dan mengajak Gen Z agar lebih tahu tentang etika digital.
“Di tingkat sekolah ya, masih banyak kita lihat untuk etika masih belum banyak yang tahu, masih banyak yang tidak sesuai. Mungkin dengan posting-posting atau dengan nge-tag orang atau mengundang seseorang ke group saja bahkan belum izin, harapannya untuk masyarakat terutama Gen Z lebih tahu bagaimana etika dalam literasi digital dan lebih hati-hati dalam bermedia sosial,” tambahnya.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan