Aaf Harapkan Kualitas Pendidikan Meningkat Melalui Guru Penggerak

Aaf Harapkan Kualitas Pendidikan Meningkat Melalui Guru Penggerak
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Aaf, menghadiri Lokakarya 7 Angkatan 7 Program Pendidikan Guru Penggerak yang diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah, bertempat di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan. Sabtu (08/07/2023).
Ditemui usai acara, Aaf menyampaikan bahwa keberhasilan menjadi guru penggerak bukan hanya ditentukan saat pengukuhan saja, namun dari bagaimana mereka sebagai guru penggerak dapat merubah kualitas pendidikan, khususnya yang ada di Kota Pekalongan, menjadi lebih baik.
“Kalau mereka sudah dikukuhkan sebagai guru penggerak tetapi tidak ada perubahan, menurut saya sangat disayangkan karena proses seleksinya juga cukup panjang. Tapi, Alhamdulillah selama ini pada sektor pendidikan proges sudah berjalan sesuai jalurnya dan mudah-mudahan bisa ditingkatkan lagi kualitas pendidikan di Kota Pekalongan menjadi lebih baik lagi,” terang Aaf.
Sementara itu, Kepala Dindik Kota Pekalongan, Zainul Hakim, mengatakan program Lokakarya Guru Penggerak tersebut merupakan angkatan kedua di Kota Pekalongan dan angkatan ketujuh di Provinsi Jawa Tengah. Kemudian, setelah lulus dari program tersebut para guru akan diberikan sertifikat.
"Predikat guru penggerak ini sebuah keniscayaan. Kedepannya yang jadi kepala sekolah akan diprioritaskan lulusan dari guru penggerak. Hari ini total ada 34 guru yang ikut serta, dimana untuk guru PAUD, TK, SD, dan SMP di bawah naungan Dindik Kota Pekalongan dan SMA/SMK merupakan kewenangan Provinsi Jawa Tengah." Ungkap Hakim.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Aaf, menghadiri Lokakarya 7 Angkatan 7 Program Pendidikan Guru Penggerak yang diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah, bertempat di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan. Sabtu (08/07/2023).
Ditemui usai acara, Aaf menyampaikan bahwa keberhasilan menjadi guru penggerak bukan hanya ditentukan saat pengukuhan saja, namun dari bagaimana mereka sebagai guru penggerak dapat merubah kualitas pendidikan, khususnya yang ada di Kota Pekalongan, menjadi lebih baik.
“Kalau mereka sudah dikukuhkan sebagai guru penggerak tetapi tidak ada perubahan, menurut saya sangat disayangkan karena proses seleksinya juga cukup panjang. Tapi, Alhamdulillah selama ini pada sektor pendidikan proges sudah berjalan sesuai jalurnya dan mudah-mudahan bisa ditingkatkan lagi kualitas pendidikan di Kota Pekalongan menjadi lebih baik lagi,” terang Aaf.
Sementara itu, Kepala Dindik Kota Pekalongan, Zainul Hakim, mengatakan program Lokakarya Guru Penggerak tersebut merupakan angkatan kedua di Kota Pekalongan dan angkatan ketujuh di Provinsi Jawa Tengah. Kemudian, setelah lulus dari program tersebut para guru akan diberikan sertifikat.
"Predikat guru penggerak ini sebuah keniscayaan. Kedepannya yang jadi kepala sekolah akan diprioritaskan lulusan dari guru penggerak. Hari ini total ada 34 guru yang ikut serta, dimana untuk guru PAUD, TK, SD, dan SMP di bawah naungan Dindik Kota Pekalongan dan SMA/SMK merupakan kewenangan Provinsi Jawa Tengah." Ungkap Hakim.
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan