2 Tahun Tiada, PBN Kembali Di Gelar

2 Tahun Tiada, PBN Kembali Di Gelar 

Kota Pekalongan - Setelah 2 tahun ditiadakan akibat adanya pandemi Covid-19, Pekan Batik Nusantara (PBN) yang rutin dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan kini digelar kembali. Kegiatan PBN dihadiri dan dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, beserta istri, Atiqoh. Turut mendampingi Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan UKM RI, Rully Nuryanto, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya, Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin, beserta istri, Istiqomah, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Wahyu Rohadi beserta istri, Kepala OPD terkait, pelaku industri dan komunitas batik, serta tamu undangan lainnya yang berlangsung di Kawasan GOR Jetayu Kota Pekalongan, Rabu (5/10/2022).

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid dalam sambutanya menuturkan PBN Kota Pekalongan Tahun 2022 ini bisa menjadi momentum kebangkitan sektor batik dengan dukungan produksi batik, kreativitas motif, digital marketing, dan sebagainya. Sehingga, dengan semua hal tersebut, budaya batik di Kota Pekalongan bisa lebih bangkit lagi. "  Rata-rata sebelum pandemi Covid-19, jika disurvey dari para pengusaha batik di Kota Pekalongan, sektor usaha mereka sudah kembali sekitar 70-80 persen. Nanti kita dorong mereka agar mencapai 100 persen. Mudah-mudahan ini menjadi momentum yang tepat dan dorongan, semangat, dukungan dari semua pihak,” ungkap Aaf.

Aaf  berharap, acara PBN yang digelar mulai tanggal 5-9 Oktober 2022 ini bisa lebih membangkitkan tidak hanya sektor batik, melainkan juga sektor UMKM, kuliner, dan sebagainya yang ada di Kota Pekalongan.

“Isi PBN disini yang pasti ada pameran batik, kuliner, kerajinan, UMKM, stand dari Dekranasda, TP PKK, otomatif, pameran buku, stand perbankan, semuanya terlibat mendukung didalamnya. Mudah-mudahan acara PBN ini bisa berlangsung meriah dan sukses,” pungkasnya. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menambahkan kegiatan PBN dalam rangkaian HBN di Kota Pekalongan ini momentum yang bagus, dimana berdasarkan data Kemenkop-UKM ada 47 ribu orang pembatik dengan 101 sentra batik yang perlu didorong keberlangsungannya untuk memasuki ke dunia digital marketing mulai dari perbaikan desain, meskipun ada beberapa material yang sudah berganti harga. 

“Maka, fasilitasi dari Pemerintah Daerah sangat penting, bahkan beberapa bank sudah menyiapkan pendanaan. Suka tidak suka, mau tidak mau, kita mesti bergeser cara pemasarannya ke digital. Sehingga, kita bisa mendampingi mereka yang punya bakat dan bisa membatik, mendesain, apapun sekarang ini banyak sekali,” ucap orang nomer 1 di Jawa Tengah tersebut.

Gubernur Ganjar berharap, Kota Pekalongan nantinya bisa menjadi pusat batik dunia, dengan harapan mulai menggelorakan edukasi cara membatik, mendesain, sejarah batik, termasuk produksi dan pemasokan batik ke masyarakat luas dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia. Kegiatan PBN Kota Pekalongan ini diharapkan momentum untuk sektor batik bangkit kembali. 

“Sekolah khusus desain tidak, namun lebih ke penjurusan, salah satu jurusannya Batik. Itu menurut Saya penting dibuat, dan mesti ada di Kota Pekalongan. Untuk jurusan Batik disini ternyata sudah ada di Unikal, tinggal workshop-worshop yang lebih diperbanyak, sehingga semua orang dengan talenta, hobi, dan sebagainya bisa belajar disitu,” tegasnya.

 
Tim Dokumentasi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Pekalongan